Senin, 18 April 2011

Pemikiran Mulia Seorang Penjual Mie Ayam



Keadaan perekonomian saat ini sudah membuat kehidupan seseorang menjadi berbeda-beda. Ada yang semakin keatas,ada pula yang semakin kebawah. Bahkan tidak hanya ditahun ini, jauh sebelum tahun 2011 sudah banyak orang-orang yang menggantung hidupnya hanya dengan keahlian yang sangat minim. Contoh kecilnya ada di lingkungan kita sendiri seperti seorang penjual mie ayam. Penjual mie ayam hanya bergantung pada gerobak dan jualannya saja., tanpa mementingkan ilmu yang seharusnya menjadi modal dari setiap orang dalam mencari penghasilan. Saya pun mencoba sedikit bertanya-tanya kepada seorang penjual mie ayam yang sudah lama berjualan di komplek tempat tinggal saya tentang hidupnya dan pandangan hidup kedepannya. Beberapa pertanyaanpun saya utarakan padanya.



saya      : Maaf mas, saya boleh bertanya-tanya sedikit ?

penjual : Waduh, mau tanya apa? kalau soal pelajaran .... hahahaha saya gak paham lho..

saya      : hahaha.. gak kok mas, saya cuma mau tanya-tanya saja. Masnya jualan mie ayam sudah berapa lama sih ? Sepertinya dari saya kecil, mas sudah jualan mie ayam ya?

penjual : iya, memang waktu kamu masih kecil, bapak sudah sering beli mie ayam saya. Ya kira-kira saya jualan sudah 20 tahunan deh.

saya      : Hah!! 20 tahun? itu gak bosen, mas?

penjual : Kalau dibilang bosen atau tidak , ya bosen sih, kerjaannya kan cuma muter-muter saja, tapi mau gimana lagi, saya bisanya cuma jualan ini saja. Modal pas-pasan, sekolah juga dulu gak selesai karna gak ada biaya, jadi cari-cari usaha saja deh.

Sekali lagi benturan biaya yang menjadi salah satu faktor sulitnya seseorang mencari ilmu. Padahal saat ini, ilmu dan keahlian seharusnya saling berhubungan satu sama lain dalam mencari penghasilan.

saya      : Memang dulu sewaktu kecil, cita-cita mas jadi apa??

penjual : cita-cita ya? Semenjak harus berhenti sekolah, saya gak punya cita-cita. Buat apa punya cita-cita tinggi sedangkan sayanya saja berhenti sekolah. Yang ada dipikiran saya cuma bagaimana caranya saya bisa mencari uang dengan usaha saya sendiri.

saya      : Owh jadi begitu. Sekarang saya mau tanya lagi nih, pendapat mas tentang pemerintahan saat ini gimana sih?

penjual : hahahaha ( sambil terus mengaduk mie) kalau soal pemerintahan, no comment deh. Habis, mana efeknya buat rakyat kecil. Ganti presiden terus tapi rakyak kecil gak disentuh juga.

saya      : waduh, kalau presiden denger, bisa berabe nih. hahahaha pertanyaan terakhir nih, mas. Pandangan hidup mas kedepannya gimana?

penjual : Sekarang sih yang penting jangan menyerah buat cari uang walaupun cuma jualan mie ayam dan dengan uang yang saya dapat, saya harus bisa menyekolahkan snaak saya biar gak seperti saya. Siapa tau ada pengusaha sukses dari anak seorang penjual mie ayam.

saya      : wah bagus sekali. Terima kasih banyak ya,mas atas informasinya...

Dari jawaban seorang penjual mie ayam tersebut, sudah bisa kita simpulkan bahwa, keadaan perekonomian yang buruk saat ini sangat berpengaruh dalam hidup mereka. Mungkin hanya mimpi bagi mereka untuk menjadi orang yang sukses bahkan kaya, namun tidak berarti mimpi mereka tidak bisa menjadi kenyataan, mungkin tidak bagi dia, namun mungkin akan terjadi pada anaknya selama masih ada usaha walaupun berada dalam kehidupan yang pas-pasan. Baiknya kita mencontoh sifat pantang menyerah yang ada pada penjual mie ayam tersebut. Mungkin masih banyak orang yang kehidupannya dibawah penjual mie ayam tersebut, maka dari itu kita harus bersyukur atas kehidupan kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar